Senin, 14 Desember 2009

'Buka Semangat Baru'


(Ello)
Hello teman semua
Ayo kita sambut, hari baru telah tiba
Apa yang kurasakan, ku ingin engkau tahu
Dan berbagi bersama


Reff:
Buka kita buka hari yang baru
Sebagai semangat langkah ke depan
Jadi pribadi baru
Buka kita buka jalan yang baru
Tebarkan senyum wajah gembira

                                                                        Dalam suasana baru

Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru


(Berry Saint Loco)
Coba diam walau hanya tuk sejenak,
Dengarkan kata dari sgala yang ku ucap,
Ku jelang pagi ini nikmati damai di hati,
Dalam waktu penuh arti karena aku dicintai,
Ku ingat kemarin suasana tak bersemangat,
Namun kini ku jalani dan semua rasanya tepat,
Bersama kita coba wujudkan harapan,
Membuka jalan dalam gapai setiap tujuan.

Selasa, 08 Desember 2009

Pondok Gubuk 13 (Sang Hawa)


               Bunyi besi itu perlahan-lahan mulai tak terdengar, itu berarti penjaga sekkolah baruku, Pak Ankry sudah selesai mengerjai lonceng itu. Penjaga sekolah yang memiliki paras amarah yang sangat mencolok, penuturan Gugum membuatku bisa menyimpulkan bahkan beliau termasuk orang yang tak suka bercanda apalagi main-main, suatu ketika beliau pernah menghukum seorang siswa karena meludah di sembarang tempat bisa ku bayangkan betapa amat pedulinya orang ini kepada kebersihan. Apa yang harus aku simpulkan selanjutnya,disiplin atau otoriter??


Jumat, 04 Desember 2009

Pondok Gubuk 13 (Besi Bekas Berbunyi)




             Setelah tragedi kecil yang ku alami di sekolah baruku pagi itu, kini ku mantapkan langkah kaki menuju pintu sekolah tua yang terus menampakkan kesan tuanya. " Tap" langkah terakhirku terdengar parau oleh gesekan lantai yang ubinnya bolong-bolong seperti potongan-potongan biscuit yang digerogoti koloni semut hitam. Ruangan kecil di hadapanku kini bisa saja orang mengira sepetak gubuk yang tidak bermakna sama sekali, tapi di sinilah  awal mula kehidupan baruku akan mencapai episode terbarunya. Dinding tembok yang mungkin dulunya putih, terlihat samar oleh laju usia yang tak di sertai dengan pembaharuan. Jendela dari kayu-kayu lapuk yang tersumbat kaca, sebagian besar telah retak-retak dan bisa kupastikan kejahilan tangan-tangan segelintir kolonilah penyebab utama kemalangan si Kaca yang secara tidak langsung menyokong jalan hidup koloni. Mungkin selama ini sebagian koloni menganggap suatu objek hanyalah benda mati, yang bila sudah dimiliki akan terikat kontrak sampai barang itu menunjukkan manfaat terakhirnya atau malahan ada versi baru yang lebih dari versi terdahulu. Itulah sikap umum yang dimiliki kebanyakan koloni. apa boleh buat.

Kamis, 03 Desember 2009

'Kasih Abadi Seorang Ibu'

            "Apa yang paling kalian takut kehilangan di dunia ini??", jika ditanya seperti itu jawaban apa yang akan kalian utarakan. Mungkin setiap orang memiliki pendapat sendiri-sendiri. Tapi pada hakekatnya semua mengacu pada hal yang sama, setiap orang pasti akan takut kehilangan sesuatu yang mereka anggap paling berharga di dunia ini. Bisa saja barang, kenangan, makhluk hidup, bahkan Harta. Satu yang mungkin juga menjadi jawaban kebanyakan orang untuk pertanyaan di atas, Kehilangan sosok yang selama ini senantiasa selalu menjaga dan menyayangi kita sejak kita masih dalam rahimnya.. Yups...!! Benar sekali, dialah Bunda kita, orang yang mengandung serta melahirkan kita di dunia yang sarat akan dinamika kehidupan. Beliau juga satu-satunya orang yang mendapat gelar surga di telapak kakinya. Tak banyak yang bisa memahami kehadirannya di saat beliau masih menemani kita, anggapan negatif selalu saja membuntuti setia nasehat dan petuah beliau. Mungkin banyak yang menganggap ibunya bawel, overprotective, kolokan, atau terlalu mengikuti kebiasaan yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Meski begitu, di balik cangkang kerang yang berlumut pasti tersimpan mutiara indah yang berkilauan, hal itu juga berlaku bagi nasehat dan petuah beliau. Rasa kasih dan sayanglah yang menjadi latar belakang dari peristiwa itu. Bayangkan jika kita tak mendapat rambu-rambu dari beliau, yang pasti kehidupan ini akan menjadi tak terkontrol pada orbitnya. Sayang sekali bagi kita yang masih menganggap semua itu sebagai angin lalu.

Plurk